halaman

Kamis, 24 Juni 2010

riwayatmu kini... tv indonesia...


Acara reality show belakangan ini sangat marak menghiasi televisi-televisi lokal maupun nasional. Dari yang mengisahkan kesusahan hidup seseorang, mencari seseorang, problematika percintaan, bagi-bagi rezeki hingga mencari untuk pasangan hidup.

Televisi yang dahulu hanya dihiasi oleh orang-orang atau artis tertentu saja, saat ini sudah mulai berani menampilkan sosok-sosok baru atau orang-orang biasa dengan dibungkus oleh cerita-cerita yang menyentuh hati para pemirsa.

Saat ini tayangan televisi lebih banyak didominasi oleh tayangan-tayangan yang hanya mementingkan rating dan keuntungan semata saja. Sinetron kejar tayang yang terus berseri, reality show lebay, hingga kuis-kuis yang membuat seseorang berpikir bahwa mencari uang itu mudah.

Fungsi televisi sebagai salah satu media pers adalah informasi, pendidikan, hiburan dan kontrol sosial sepertinya sudah terlupakan. Tayangan televisi semata-mata hanya untuk hiburan yang akhirnya hanya akan menjerumuskan masyarakat pada sikap hedoinisme saja.

Menjadi artis sepertinya sangat mudah sekali, hanya dengan bermodal berani, percaya diri, lucu dan berlagak kebanci-bancian pasti dijamin ngetop. Seolah-olah untuk menjadi artis atau figur didalam televisi sudah tidak dipentingkan lagi atitude, intelegensi dan pembawaan yang dapat dicontoh.

Sungguh ironis memang, bahkan komedi-komedi yang seharusnya menjadi ajng hiburan dan pelepas stress, saat ini sudah dibumbu dengan kekeraan tanpa arti, contoh dan makna yang dapat kita ambil contoh dan hikmahnya.

Sudah saatnya pemerintah dan semua dan semua elemen masyarakat bersatu padu untuk membenahi sistem pertelevisian di Indonesia. Televisi sebagai salah satu media yang menjangkau semua wilayah, semua golongandapat digunakan sebagai media sosialisasi dan pembelajaran yang tentunya tidak meninggalkan 4 fungsi pers diatas, yaitu pendidikan, informasi, hiburan dan konrol sosial. (dr)

Tidak ada komentar:

MAKRAB JURNAL

MAKRAB JURNAL