halaman

Rabu, 21 Mei 2008

'KAUM INTELEK' YANG TERSESAT

Aliran sesat semakin merebak, tak tanggung-tanggung, kampus sebagai tempat menuntut ilmu para mahasiwa pun sudah mulai dirasuki oleh aliran yang mengaku bisa membawa pengikutnya sampai ke surga dengan mudah dan cepat ini.
“Antara ada dan tiada”, mungkin kata inilah yang tepat untuk mengomentari aliran sesat dikampus kita tercinta ini. Dibilang ada, perekrutan dan kegiatan ini aliran ini tidak bisa diduga dan dideteksi tetapi dibilang tidak ada, banyak para mahasiswa yang mengaku pernah diajak untuk mengikuti aliran ini.
Cara perekrutan yang tersembunyi inilah yang menyulitkan pihak kampus maupun mahasiswa-mahasiswa yang peduli akan nasib rekan-rekannya yang terjerumus, untuk menyelidiki dan mengusut tuntas aliran ini.
Kebanyakan dari mereka yang pernah, dan masih terjerumus aliran ini, enggan untuk mengatakan siapa dalang dibalik ini semua. Mungkin mereka takut karena telah menerima ancaman atau doktrin-doktrin tertentu.
Dari informasi yang didapat, aliran ini justru memikat atau merekrut mahasiswa yang mempunyai keimanan yang kuat. Aliran ini dengan fasihnya menafsirkan Al-quran dengan keliru. Awalnya kelompok aliran ini mengajak mengaji mahasiswa yang akan direkrutnya, lalu memberikan tafsira-tafsiran yang salah terhadap Al-quran, dan ujung-ujungnya aliran ini meminta iuran atau biaya yang cukup besar kepada setiap anggotanya.
Untuk membayar iuran tersebut, tak jarang para mahasiswa yang sudah terjerumus dalam aliran tersebut berbohong kepada orangtuanya. Dan meninggalkan rumah sampai berbulan-bulan.
Tidak sepatutnya kita sebagai mahasiswa atau yang sering disebut dengan julukan kaum intelektual ini terpengaruh oleh aliran-aliran yang menyesatkan ini, kemana akal dan pikiran sehat kita? jika kita sampai terjerumus.

Beberapa tips untuk menghindari aliran sesat :

1- Jangan pernah mempercayai seseorang lebih dari kapasitasnya sebagai manusia. Biarpun orang itu mempunyai kemampuan di luar kebiasaan, semisal bisa berjalan di atas air atau terbang di awang-awang. Karena, kemampuan di luar kebiasaan bisa dimiliki oleh orang yang tidak mengenal agama sekalipun, misalnya tukang sihir yang bisa melakukan sihir padahal dia sama sekali tidak menyembah Tuhan.

2- Hindari mengikuti ajakan teman atau siapa saja untuk mengikuti pengajian yang materinya menyimpang dari pakem yang ada. Meskipun pada awalnya seseorang bisa menilai ajaran itu menyimpang, namun jika terus menerus mengikuti pengajian atau pertemuan yang diadakan oleh kelompok aliran sesat, maka lama-lama dia akan terbawa dengan sendirinya.
3- Konsultasikan setiap pemahaman agama yang dirasa “berbeda” dengan sahabat yang soleh. Alangkah baiknya jika bisa berkonsultasi langsung dengan ustadz, kyai, ulama, atau tokoh agama yang sudah terkenal kredibelitas ilmu agamanya.
4- Bekali diri dengan pengetahuan Islam yang sudah mapan. Jangan membaca buku-buku yang “nyeleneh”, karena siapa tahu bacaan tersebut memang mengarah kepada aliran sesat.
5- Senantiasa mendekatkan diri kepada Allah dalam setiap kesempatan. Baik dalam keadaan tenang maupun dalam keadaan jiwa yang sedang labil. Sebab, umumnya penganut aliran sesat dikarenakan kondisi kejiwaan mereka yang sedang labil.
Semoga kita semua bisa menghindari dari segala aliran yang tidak sesuai dengan ajaran agama Islam, supaya kita bisa menghadap Allah sebagai hamba-Nya yang selamat di akhirat.

Allahumma Ihdina Shirathaka Al-Mustaqim wa Tsabbit Qalbi Ala Dinika. (Ya Allah tunjukkanlah kami jalan-Mu yang luruh dan tetapkanlah hati kami senantiasa berada di agama-Mu)

Tidak ada komentar:

MAKRAB JURNAL

MAKRAB JURNAL